
![]() |
Jembatan Kupal, Halmahera Selatan |
Berdasarkan informasi yang diperoleh Koridor Malut, lelang proyek tersebut saat ini sudah memasuki tahap pembuktian kualifikasi. Dimana ada empat perusahaan yang sudah mengajukan penawaran, yakni CV. Nanily Sejati, CV. Salero Malige, CV. Hadi Karya Pasatta dan CV. Tiga Dara.
Menariknya, lelang proyek tersebut justru dilakukan disaat pandemi Covid-19 belum usai, bahkan mulai memasuki fase mengkhawatirkan dengan terus meningkatnya jumlah pasien positif. Dan BPBD sebagai garda terdepan dalam menanggulangi bencana di daerah, harusnya lebih fokus menangani penyebaran virus dibanding sekadar mengerjakan proyek.
"Kalau tidak salah, Pak Wagub tidak setuju dengan proyek ini, karena harusnya anggaran itu dialihkan dulu ke penanganan Covid 19. Pertimbangannya karena masyarakat butuh makan, bukan butuh proyek. Dan proyek ini sumber anggarannya APBD murni, sebab kalau DAK pasti ditulis DAK pada pengumuman lelang," kata salah satu sumber Koridor Malut yang meminta agar namanya tidak ditulis.
Sayangnya, Kepala BPBD Malut, Yunus Badar, hingga kini belum dapat dikonfirmasi untuk memastikan peruntukan dan urgensi proyek tersebut. Demikian pula dengan pejabat pembuat komitmen (PPK), Ilyas Salama, ketika dihubungi via WA, yang bersangkutan tidak menjawabnya. (eko)