
![]() |
Ketua Bappilu PDI Perjuang Kota Ternate, Abdullah Kaunar berssama Merlisa Marsaoly |
Hal itu disampaikan Ketua Bappilu PDIP Kota Ternate, Abdullah Kaunar. Menurutnya, sebagai ketua partai, Nini Bopeng harusnya memahami aturan hukum dan perundan-undangan yang berlaku di negeri ini. Dimana tidak satupun aturan yang melarang perempuan berkiprah di kancah politik, termasuk dengan menjadi calon kepala daerah.
"Ini menjadi bukti Nini Bopeng tidak paham konstitusi," kata Abdullah.
Di sisi lain Abdullah memandang, pernyataan Nini Bopeng tersebut sangat menguntungkan calon PDIP karena menjadi kampanye gratis bagi Merlisa. Terlepas dari pro dan kontra di masyarakat, namun isu seperti itu kata dia, selalu saja muncul ketika ada calon perempuan yang ingin maju menjadi kepala daerah.
"PDIP sudah punya pengalaman panjang menghadapi isu-isu seperti ini, karena PDIP lah satu-satunya partai yang selalu menjagokan perempuan di pilkada. Dan untuk pilkada tahun ini saja, PDIP mengusung dua calon perempuan, yakni di Ternate dan Sula," tuntasnya.
Masih menurutnya, masyarakat Ternate sudah sangat cerdas menyikapi isu-isu miring yang mencoba menggiring persepsi negatif untuk kandidat tertentu. Sudah saatnya masyarakat disuguhi pertarungan yang fair antar sesama calon, sehingga bisa membangun iklim demokrasi yang sehat dan mencerdaskan. (alf)